Kamis, 25 November 2010

Konsep Data Mencakup Hirarki Data Penyimpanan dan Pengaksesan Data Pemrosesan Data Peranan Database dan DBMS

1. Pendahuluan
Dasar susunan media penyimpanan ialah kecepatan, biaya, sifat volatilitas. Caching menyalin informasi ke media penyimpanan yang lebih cepat; Memori utama dapat dilihat sebagai cache terakhir untuk media penyimpanan sekunder. Menggunakan memori berkecepatan tinggi untuk memegang data yang diakses terakhir. Dibutuhkan cache management policy. Cache juga memperkenalkan tingkat lain di hirarki penyimpanan. Hal ini memerlukan data untuk disimpan bersama-sama di lebih dari satu level agar tetap konsisten.

2. Pembahasan

Media Penyimpanan
Peralatan fisik yang menyimpan representasi data.

Media Penyimpanan/storage atau memori dapat dibedakan atas 2 bagian yaitu :

 Primary Memory : Primary Storage atau Internal Storage
 Secondary Memory : Secondary Storage atau External Storage

PRIMARY MEMORY / MAIN MEMORY

Ada 4 bagian didalam primary storage, yaitu :
 Input Storage Area : Untuk menampung data yang dibaca
 Program Storage Area : Penyimpanan instruksi-instruksi untuk pengolahan
 Working Storage Area : Tempat dimana pemrosesan data dilakukan
 Output Storage Area : Penyimpanan informasi yang telah diolah untuk sementara
waktu sebelum disalurkan ke alat-alat output

CONTROL UNIT SECTION




INPUT
STORAGE
AREA PROGRAM
STORAGE
AREA


OUTPUT
STORAGE
AREA
WORKING
STORAGE
AREA
ARITHMETIC LOGICAL UNIT SECTION


Control Section, Primary Storage Section, Alu Section adalah bagian dari CPU.

Berdasarkan hilang atau tidaknya berkas data atau berkas program didalam storage kita kenal:
• Volatile Storage
Berkas data atau program akan hilang bila listrik dipadamkan

• Non Volatile Storage
Berkas data atau program tidak akan hilang sekalipun listrik dipadamkan


Primary Memory komputer terdiri dari 2 bagian :


• RAM (RANDOM ACCESS MEMORY)
Bagian dari main memory, yang dapat kita isi dengan data atau program dari diskette atau sumber lain. Dimana data-data dapat ditulis maupun dibaca pada lokasi dimana saja didalam memori. RAM bersifat VOLATILE

• ROM (READ ONLY MEMORY)
Memori yang hanya dapat dibaca. Pengisian ROM dengan program maupun data, dikerjakan oleh pabrik. ROM biasanya sudah ditulisi program maupun data dari pabrik dengan tujuan-tujuan khusus. Misal : Diisi penterjemah (interpreter) dalam bahasa basic.
Jadi ROM tidak termasuk sebagai memori yang dapat kita pergunakan untuk program-program yang kita buat. ROM bersifat NON VOLATILE

Type-type lain dari ROM Chip


• PROM : Jenis dari memori yang hanya dapat diprogram. PROM dapat diprogram oleh user atau pemakai, data yang diprogram akan disimpan secara permanen

• EPROM : Jenis memori yang dapat diprogram oleh user. EPROM dapat dihapus dan diprogram ulang.

• EEPROM: Memori yang dapat diprogram oleh user. EEPROM dapat dihapus dan diprogram ulang secara elektrik tanpa memindahkan chip dari circuit board.

SECONDARY MEMORY / AUXILARY MEMORY

Memori dari pada CPU sangat terbatas sekali dan hanya dapat menyimpan informasi untuk sementara waktu. Oleh sebab itu alat penyimpan data yang permanen sangat diperlukan. Informasi yang disimpan pada alat-alat tersebut dapat diambil dan ditransfer pada CPU pada saat diperlukan. Alat tersebut dinamakan secondary memory / auxiliary memory atau backing storage.


Jenis Secondary Storage


• Serial / Sequential Access Storage Device (SASD)
Contoh : Magnetic Tape, Punched Card, Punched Paper Tape

• Direct Access Storage Device (DASD)
Contoh : Magnetic Disk, Floppy Disk, Mass Storage


Hirarki Data yaitu Suatu pengaturan dari data yang terdiri dari set dan subset seperti bahwa setiap subset dari sebuah himpunan lebih rendah peringkat dari mengatur


HIERARKI STORAGE


PRI-
MARY
FASTER ACCESS STORAGE LARGER CAPACITY AND
TIME LOWER COST PER BIT
DIRECT ACCESS STORAGE
STORAGE DEVICE

SEQUENTIAL ACCESS
STORAGE DEVICE


Pada memori tambahan pengaksesan data dilakukan secara tidak langsung yaitu dengan menggunakan instruksi-instruksi seperti GET, PUT, READ atau WRITE
Beberapa pertimbangan didalam memilih alat penyimpanan :
 Cara penyusunan data
 Kapasitas penyimpanan
 Waktu Akses
 Kecepatan transfer data
 Harga
 Persyaratan pemeliharaan
 Standarisasi


database adalah kumpulan informasi yang bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam tatacara yang khusus. Menurut fabbri dan Schwab, database adalah system berkas terpadu yang dirancang terutama untuk meminimalkan pengulangan (redundancy) data. Sedangkan menurut Date, database dapat dianggap sebagai tempat sekumpulan berkas dan terkomputerisasi, jadi system database menurut Date pada dasarnya adalah system terkomputersisai yang tujuan utamanya adalah melakukan pemeliharaan terhadap informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Database atau basis data merupakan bagian sangat penting dalam sebuah proses pengolahan data. Secara definisi, basis data adalah koleksi data yang saling berhubungan dan memiliki arti dan terorganisasi secara rapi. Data tersebut harus dapat diakses dengan urutan yang berbeda-beda secara logis dengan cara yang relative mudah.
Suatu system basis data terdiri dari empat komponen yaitu data, yang secara fisik menyimpan informasi-informasi. Database management system (dbms) yaitu software yang mengelola basis data, data description language (DDL) dan Data Manipulation languages (DML) yaitu basis data yang berfungsi untuk mendeskripsikan data ke database management system (DBMS) dan juga member fasilitas untuk perubahan, pemeliharaan, dan pengelolaan basis data, dan program aplikasi yang memudahkan pengguna akhir untuk menggunakan data dan mendapatkannya sebagai informasi yang sesuai. Sampai saat initerdapat lima perspektif desain basis data yang utama yang mempresentasikan suatu evolusi dari pemikiran desain. Kelima desain tersebut adalah system berorientasi file (file oriented), system berdasarkan hierarki, system berbasis jaringan, system relasional, dan system berorientasi objek (object oriented).
Sistem manajemen basis data (Bahasa Inggris: database management system, DBMS), atau kadang disingkat SMBD, adalah suatusistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna. Contoh tipikal SMBD adalah akuntansi, sumber daya manusia, dan sistem pendukung pelanggan, SMBD telah berkembang menjadi bagian standar di bagian pendukung (back office) suatu perusahaan. Contoh SMBD adalah Oracle, SQL server 2000/2003, MS Access, MySQL dan sebagainya. DBMS merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat melakukan utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumah yang besar. DBMS juga dirancang untuk dapat melakukan masnipulasi data secara lebih mudah. Sebelum adanya BMS maka data pada umumnya disimpan dalam bentuk flatfile, yaitu file teks yang ada pada sistem operasi.
Sampai sekarangpun masih ada aplikasi yang menimpan data dalam bentuk flat secara langsung. Menyimpan data dalam bentuk flat file mempunyai kelebihan dan kekurangan. Penyimpanan dalam bentuk ini akan mempunyai manfaat yang optimal jika ukuran filenya relatif kecil, seperti file passwd. File passwd pada umumnya hanya igunakan untuk menyimpan nama yang jumlahnya tidak lebih dari 1000 orang. Selain dalam bentuk flat file, penyimpanan data juga dapat dilakukan dengan menggunakan program bantu seperti spreadsheet. Penggunaan perangkat lunak ini memperbaiki beberapa kelemahan dari flat file, seperti bertambahnya kecepatan dalam pengolahan data. Namun demikian metode ini masih memiliki banyak kelemahan, diantaranya adalah masalah manajemen dan keamanan data yang masih kurang. Penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyai banyak manfaat dan kelebihan dibandingkan dengan penyimpanan dalam bentuk flat file atau spreadsheet, diantaranya :
1. Performance yang idapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat jauh berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat file. Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan media penyimpanan dan memori
2. Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi sering terjadi dalam DBMS. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.
3. Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.
4. Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses secara bersama-sama akan lebiih terjamin dari pada data disimpan dalam bentuk file atau worksheet yang tersebar.
5. Sekuritas. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian hak akses kepada pengguna.


3. Penutup

Kesimpulan
Jadi secara konsep, database atau basis data adalah kumpulan dari data-data yang membentuk suatu berkas (file) yang saling berhubungan (relation) dengan tatacara yang tertentu untuk membentuk data baru atau infromasi. Atau basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan (relation) antara satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan skema atau struktur tertentu. Pada komputer, basis data disimpan dalam perangkat hardware penyimpanan, dan dengan software tertentu dimanipulasi untuk kepentingan atau kegunaan tertentu. Hubungan atau relasi data biasanya ditunjukkan dengan kunci (key) dari tiap file yang ada.

Saran
Penyusun menyadari pada makalah ini belum lengkap dari segi pembahasannya dan segi penyajian.Karena itu segala saran dan tegur sapa sangat penyusun harapkan.Demikianlah,semoga makalah ini berguna dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

4. Referensi

http://ilmukomputer.org/2008/11/25/konsep-data-komputer-cbis/

http://www.scribd.com/doc/12504133/Hirarki-Data

http://www.linkpdf.com/download/dl/pengertian-hirarki-data-.ppt

http://www.docstoc.com/docs/14748884/MATERI-KULIAH-SISTEM-BASIS-DATA

http://widyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5568/Modul_ke_11_sim_ptik.doc

http://www.google.co.id/tanya/thread?tid=0d9a76e6994f909e

http://www.journalonlines.info/

http://teknologi.kompasiana.com/group/internet/2010/09/28/apa-itu-sdlc/

http://joanmathilda.wordpress.com/2009/10/08/sdlc-system-development-life-cycle/

http://id.wikipedia.org/wiki/DBMS

Manajemen Sistem Informasi (Informasi Resources Management) dalam Organisasi Berbasis Komputer (CBIS)

1. Pendahuluan

Teknik pengelolaan informasi sebagai bersama organisasi sumber daya . IRM meliputi identifikasi informasi sumber , jenis dan nilai informasi yang mereka berikan , dan cara klasifikasi , penilaian , pemrosesan , dan penyimpanan informasi tersebut.Manajemen Sumber Daya Informasi (Information Resources Management, IRM) adalah abad ke-20, 70, 80an awal di negara-negara maju Barat (pertama di Amerika Serikat), peningkatan disiplin baru.

2. Tinjauan Pustaka

Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar sub-sistemnya, sistem informasi manajemen akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.

3. Pembahasan

Sumber Daya Informasi (InformationResources) dan manusia, material, keuangan dan sumber daya alam sebagai sumber daya penting untuk semua bisnis, jadi harus sumber daya lain seperti manajemen, sumber daya manajemen informasi. IRM adalah bagian penting dari manajemen perusahaan, manajemen perusahaan harus disertakan dalam anggaran.IRM juga, termasuk manajemen data sumber daya dan manajemen informasi pengolahan. Yang pertama menekankan kontrol data, yang berkaitan dengan manajemen perusahaan dalam kondisi tertentu, bagaimana untuk mendapatkan dan memproses informasi, dan menekankan pentingnya sumber daya informasi perusahaan.
IRM adalah fungsi manajemen baru perusahaan untuk menghasilkan fungsi baru ini dimotivasi oleh perkembangan informasi dan dokumentasi, dan teratur pada semua tingkat manajemen untuk memperoleh informasi dan memproses informasi dengan cepat dan mudah kebutuhan mendesak.tujuan IRM adalah untuk meningkatkan kondisi dinamis dan statis berhubungan dengan informasi internal dan eksternal kebutuhan untuk meningkatkan efektivitas manajemen. mengejar IRM dari "3E" - Efisien, Efektif dan ekonomis, yang efisien, efektif dan ekonomi; "3E" dekat hubungan antara kendala bersama. IRM dapat dibagi ke dalam perkembangan fisik kendali, manajemen teknologi otomatis, manajemen sumber daya informasi dan pengetahuan manajemen dalam empat tahap. Setiap tahap perkembangan, dapat menjadi kekuatan pendorong, tujuan strategis, teknologi dasar, manajemen, status organisasi dan faktor-faktor lainnya dibandingkan.
Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah computer-based atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS yang akan dibahas pada bagian ini antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan “basis komputer” sebagai kata kuncinya.
Filosofi mendasari Information Resource Management (IRM) adalah untuk merancang, persediaan dan mengendalikan semua sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan informasi. Ketika standar dan dikendalikan, sumber daya tersebut dapat berbagi dan kembali digunakan di seluruh perusahaan, bukan hanya dengan satu pengguna atau aplikasi.
Ada tiga kelas sumber informasi:
 Usaha Sumber Daya - Usaha, Fungsi Bisnis, Posisi (Pekerjaan), Manusia / Sumber Daya Machine, Keterampilan, Tujuan Bisnis, Proyek, dan Persyaratan Informasi.
 Sistem Resources - Sistem, Sub-Systems (proses bisnis), Administrasi Prosedur (manual prosedur dan otomatisasi kantor terkait), Komputer Prosedur, Program, Operasional Langkah, Modul, dan subrutin.
 Data Sumber - Data Elements, Penyimpanan Records, File (komputer dan manual), Views, Obyek, Masukan, Keluaran, Panel, Maps, Call Parameter, dan Basis Data.
IRM / MRP analogi
Konsep Manajemen Sumber Daya Informasi sebenarnya tidak berbeda dalam maksud dari "Bahan Perencanaan Sumber Daya" (MRP) seperti yang digunakan dalam manufaktur. Keduanya prihatin dengan penggunaan efektif dan efisien dan biaya sumber daya. Klasifikasi dan kontrol sumber daya adalah tujuan utama. Sumber daya diklasifikasikan untuk membuktikan keunikan mereka sehingga redundansi yang tidak diperkenalkan dan untuk mempromosikan berbagi.Kontrol diperlukan untuk mengumpulkan, persediaan dan mengambil sumber daya yang dibutuhkan oleh bisnis.
Sedangkan MRP berkaitan dengan mengelola produk dan material yang dibutuhkan untuk menghasilkan mereka, IRM berkaitan dengan informasi mengelola dan sumber daya yang diperlukan untuk memproduksinya.
Salah satu penting oleh-produk dari pembuatan daftar dan sumber daya lintas-referensi informasi adalah model dari perusahaan, termasuk bagaimana ia diorganisir dan bagaimana beroperasi.Manfaat lainnya:
 Semua sumber informasi yang dikontrol, yang memungkinkan kemampuan untuk merancang sistem yang terintegrasi dan melakukan "analisis dampak" dari perubahan sumber daya yang diusulkan.
 Sederhana mencari sumber informasi untuk digunakan kembali. Redundansi definisi sumber daya dihilangkan.
 Lengkap dan arus dokumentasi dari semua sumber informasi, dengan cara yang terorganisir dan bermakna.
 Komunikasi dalam organisasi mengalami perbaikan sejak pengembang dan pengguna akan menggunakan definisi standar dan umum untuk sumber daya informasi, semua yang akan di bisnis terminologi standar.

4. Penutup

Kesimpulan

Berbagai bidang manajemen informasi sumber daya memiliki pemahaman dan interpretasi yang berbeda, tetapi inti dari semua informasi sebagai sumber penting, yang perencanaan, anggaran, organisasi, koordinasi, pengendalian dan pengembangan, dalam rangka mencapai paling efektif.IRM dalam peran integrasi sistem informasi manajemen sumber daya informasi melalui realisasi standar dasar.

Saran
Penyusun menyadari pada makalah ini belum lengkap dari segi pembahasannya dan segi penyajian.Karena itu segala saran dan tegur sapa sangat penyusun harapkan.Demikianlah,semoga makalah ini berguna dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
5. Referensi
http://ilmukomputer.org/2008/11/25/computer-based-information-system-cbis/

http://zhes.wordpress.com/2010/01/03/cbis-computer-based-information-system/
http://miftah.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/
http://sri_wiji.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18256/Modul+1+SIM.doc
http://toolbox.com/wiki/index.php/Information_Resource_Management
http://www.tekbar./id/system-integration/learning-information-resource-management-irm.html
http://minalove.com/artikel/makalah+tentang+cbis

http://blog.re.or.id/konsep-dasar-sistem-informasi-definisi-sistem-informasi.htm

http://www.scribd.com/doc/2928453/Era-Globalisasi-dan-Pentingnya-CBIS-dalam-Berkompetisi

Sistem Development Life Cycle ( SDLC ) beserta Fasenya

1. Pendahuluan

Sistem Development Life Cycle di singkat dengan SDLC.SDLC merupakan siklus hidup pengembangan system.Dalam rekayasa system dan rekayasa perangkat lunak. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap : analisa, desain, implementasi, uji coba dan pengelolaan. Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni : siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).


2. Tinjauan Pustaka

Ada banyak metodologi yang berbeda saat ini bekerja untuk sistem-devel
bangan proyek dalam instansi. Banyak metodologi didorong oleh pengembangan perangkat aplikasi, oleh arsitektur perangkat lunak di mana aplikasi akan beroperasi, atau oleh "membangun versus membeli" Deci-sion. Ada fase standar dan proses, bagaimanapun, bahwa semua system proyek-proyek pembangunan harus mengikuti, terlepas dari lingkungan dan alat-alat. Ini bagian menggambarkan fase standar dan proses-proses utama.Pengembangan Sistem Negara Lifecycle (SDLC), dengan menggunakan bahasa yang umum dan cukup rinci untuk memungkinkan seorang Manajer Proyek untuk merencanakan dan mengelola system pengembangan proyek.

3. Pembahasan
Pengembangan Sistem Life Cycle (SDLC) adalah model konseptual yang digunakan dalam manajemen proyek yang menggambarkan tahap-tahap yang terlibat dalam pengembangan proyek sistem informasi dari sebuah studi kelayakan awal melalui pemeliharaan aplikasi selesai. Berbagai metodologi SDLC telah dikembangkan untuk memandu proses yang terlibat termasuk model air terjun (metode SDLC asli), pengembangan aplikasi cepat (RAD), pembangunan bersama aplikasi (JAD), model air mancur dan model spiral.Sebagian besar, beberapa model digabungkan menjadi semacam metodologi hibrida. Dokumentasi sangat penting terlepas dari jenis model yang dipilih atau diciptakan untuk setiap aplikasi, dan biasanya dilakukan secara paralel dengan proses pembangunan.Beberapa metode bekerja lebih baik untuk tipe tertentu proyek, tetapi dalam analisis terakhir, faktor yang paling penting bagi keberhasilan proyek mungkin seberapa dekat rencana tertentu diikuti.
Secara umum, metodologi SDLC mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Sistem yang ada dievaluasi. Kekurangan diidentifikasi. Hal ini dapat dilakukan melalui wawancara dengan pengguna sistem dan konsultasi dengan personel pendukung.
2. Persyaratan sistem baru didefinisikan. Secara khusus, kekurangan dalam sistem yang ada harus diatasi dengan proposal khusus untuk perbaikan.
3. Sistem yang diusulkan dirancang. Rencana ditata tentang pembangunan perangkat keras, fisik, sistem operasi, pemrograman, komunikasi, dan isu-isu keamanan.
4. Sistem baru ini dikembangkan. Komponen baru dan program harus diperoleh dan dipasang. Pengguna sistem harus dilatih dalam penggunaannya, dan semua aspek kinerja harus diuji. Jika perlu, penyesuaian harus dilakukan pada tahap ini.
5. Sistem ini mulai digunakan. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Sistem baru dapat secara bertahap, sesuai dengan aplikasi atau lokasi, dan sistem yang lama secara bertahap diganti. Dalam beberapa kasus, mungkin akan lebih efektif biaya untuk mematikan sistem lama dan menerapkan sistem baru sekaligus.
6. Setelah sistem baru dan berjalan untuk sementara waktu, itu harus dievaluasi secara mendalam. Pemeliharaan harus terus ketat sepanjang waktu. Pengguna sistem harus selalu up-to-date tentang modifikasi terbaru dan prosedur.
Gambar di bawah ini adalah model klasik Air Terjun metodologi, yang merupakan metode SDLC pertama dan menjelaskan berbagai tahapan yang terlibat dalam pembangunan.



Singkat pada Tahapan yang berbeda:
* Kemungkinan
Studi kelayakan ini digunakan untuk menentukan apakah proyek tersebut harus mendapatkan lampu hijau. Jika proyek ini adalah untuk melanjutkan, studi kelayakan akan menghasilkan rencana proyek dan perkiraan anggaran untuk tahap pembangunan masa depan.
* Kebutuhan Analisis dan Desain
Analisis mengumpulkan persyaratan untuk sistem. Tahap ini mencakup studi rinci kebutuhan bisnis organisasi. Pilihan untuk mengubah proses bisnis dapat dipertimbangkan. Desain berfokus pada desain tingkat tinggi seperti, program apa yang diperlukan dan bagaimana mereka akan berinteraksi, tingkat rendah desain (bagaimana program individu akan bekerja), desain antarmuka (apa antarmuka akan terlihat seperti) dan desain data (data apa yang akan diperlukan). Selama fase ini, secara keseluruhan struktur perangkat lunak didefinisikan. Analisis dan Desain sangat penting dalam siklus pengembangan keseluruhan. Setiap kesalahan pada tahap desain bisa sangat mahal untuk memecahkan dalam tahap akhir dari pengembangan perangkat lunak. Banyak perawatan diambil selama fase ini. Sistem logis dari produk ini dikembangkan di fase ini.
* Pelaksanaan
Pada tahap ini desain yang diterjemahkan ke dalam kode. Program komputer yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman konvensional atau sebuah generator aplikasi. Pemrograman alat seperti Kompiler, Interpreter, debugger yang digunakan untuk menghasilkan kode. Yang berbeda bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti C, C + +, Pascal, Java digunakan untuk coding.Sehubungan dengan jenis aplikasi, bahasa pemrograman yang tepat dipilih.
* Pengujian
Pada tahap ini sistem diuji. Biasanya program yang ditulis sebagai serangkaian modul individu, ini untuk tunduk dan rinci tes terpisah.Sistem ini kemudian diuji secara keseluruhan. Modul terpisah yang dibawa bersama-sama dan diuji sebagai sistem yang lengkap. Sistem ini diuji untuk memastikan bahwa antarmuka antara kerja modul (uji integrasi), sistem bekerja pada platform yang dimaksudkan dan dengan volume yang diharapkan data (uji volume) dan bahwa sistem melakukan apa user membutuhkan (penerimaan / pengujian beta).
* Pemeliharaan
Tak pelak sistem akan membutuhkan perawatan. Software pasti akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pelanggan.Ada banyak alasan untuk mengubah. Perubahan bisa terjadi karena beberapa nilai masukan tak terduga ke dalam sistem. Selain itu, perubahan dalam sistem secara langsung dapat mempengaruhi operasi perangkat lunak. Perangkat lunak ini harus dikembangkan untuk mengakomodasi perubahan yang dapat terjadi selama periode pasca implementasi.

* Suatu perbandingan kekuatan dan kelemahan dari SDLC:
Hanya sedikit orang di dunia komputasi modern akan menggunakan ketat model air terjun untuk mereka Pengembangan Sistem Life Cycle (SDLC) sebagai metodologi modern telah digantikan pemikiran ini. Beberapa akan berpendapat bahwa SDLC tidak lagi berlaku untuk model seperti komputasi Agile, tetapi masih istilah yang secara luas digunakan di kalangan Teknologi. Praktek SDLC memiliki keunggulan dalam model pengembangan perangkat lunak tradisional, yang cocok untuk lingkungan yang lebih terstruktur. Kelemahan menggunakan metodologi SDLC adalah ketika ada kebutuhan untuk pengembangan iteratif atau (yakni pengembangan web atau e-commerce) dimana stakeholders harus meninjau secara rutin perangkat lunak yang akan dibuat. Daripada melihat SDLC dari perspektif kekuatan atau kelemahan, itu jauh lebih penting untuk mengambil praktek-praktek terbaik dari model SDLC dan menerapkannya ke apapun mungkin paling sesuai untuk perangkat lunak yang akan dibuat.

Kekuatan dan Kelemahan dari SDLC
Kekuatan Kelemahan
Control. Peningkatan waktu pengembangan.
Monitor besar proyek. Peningkatan biaya pengembangan.
Detil langkah. Sistem harus didefinisikan di muka.
Mengevaluasi biaya dan target penyelesaian. Kekakuan.
Dokumentasi. Sulit untuk memperkirakan biaya, overruns proyek.
Terdefinisi dengan baik input pengguna. User input kadang-kadang terbatas.
Kemudahan pemeliharaan.
Pengembangan dan desain standar.
Mentolerir perubahan staf MIS.


4. Penutup

Kesimpulan
Pada kenyataannya, setiap fase dari SDLC dapat dianggap sebagai mini-proyek itu sendiri, yang membutuhkan perencanaan, pelaksanaan, dan analisis. Seperti Tim Proyek berlangsung melalui proyek ini, mereka harus untuk membuat dan rinci rencana yang jelas untuk tahap segera di depan mereka, bersama dengan tingkat yang lebih tinggi melihat semua sisa fase. Sebagai tim mengeksekusi setiap fase, mereka akan mengumpulkan tambahan informasi yang akan memungkinkan perencanaan rinci
fase berikutnya.

Saran
Untuk melengkapi nilai semester ganjil ini, penulis berusaha mengenbangkan pembahasan dalam Bab ini semaksimal mungkin agar penulis mengharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca dan kiranya dapat memberi sumbangan untuk kemajuan ilmu pengetahuan di bidang ini.Penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang sangat membangun untuk menyempurnakan di penulisan beriktunya.


5. Referensi

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.cio.ny.gov/pmmp/guidebook2/phase.pdf&ei=0PzkTKDDKNT4cf7juPEK&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=4&ved=0CDcQ7gEwAzgK&prev=/search%3Fq%3Dsystem%2Bdevelopment%2Blife%2Bcycle%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26prmd%3Dib

http://id.wikipedia.org/wiki/SDLC

http://www.google.co.id/images?hl=id&biw=1024&bih=705&q=system+development+life+cycle&um=1&ie=UTF-8&source=univ&ei=cQHlTP7VLIiycMWM4ZoK&sa=X&oi=image_result_group&ct=title&resnum=3&ved=0CDcQsAQwAg

http://www.total.or.id/info.php?kk=System%20Development%20Life%20Cycle

http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=20:informatika&id=196:expert-system-development-lifecycle&option=com_content&Itemid=15

http://searchsoftwarequality.techtarget.com/sDefinition/0,,sid92_gci755068,00.html

http://www.ambysoft.com/essays/agileLifecycle.html

Davis, William S., Systems Analysis And Design : A Structured Approach,
Addison-Wesley Publishing Company, 1983.

http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1345/1127

http://en.wikipedia.org/wiki/Systems_Development_Life_Cycle

KOMUNIKASI DATA & KEAMANAN SISTEM INFORMASI SERTA PENGENDALIAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

1. Pendahuluan

Komunikasi Data saat ini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, karena telah diterapkan dalam berbagai bentuk aplikasi misal: komunikasi antar komputer yang populer dengan istilah internet, Handphone ke komputer, Handphone ke Handphone, komputer atau handphone ke perangkat lain, misal: printer, fax, telpon, camera video dll.

2. Tinjauan Pustaka

Komunikasi data merupakan baguan vital dari suatu masyarakat informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.

3. Pembahasan
komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung dalam sebuah jaringan. Baik lokal maupun yang luas, seperti internet. Keamanan system informasi merupakan hal yang sangat rumit namun dapat di pelajari, cakupannya sangat luas.Jika system informasi terganggu, sehingga system informasi harus mempunyai pertahanan terhadap ancaman dan gangguan tersebut, dan pertahanan ini harus dilakukan terus – menerus.
Secara umum ada dua jenis komunikasi data, yaitu:
Melalui Infrastruktur Terestrial
Menggunakan media kabel dan nirkabel sebagai aksesnya. Membutuhkan biaya yang tinggi untuk membangun infrastruktur jenis ini. Beberapa layanan yang termasuk teresterial antara lain: Sambungan Data Langsung (SDL), Frame Relay, VPN MultiService dan Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP).
Melalui Satelit
Menggunakan satelit sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang dicakup akses satelit lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan dibangunnya infrastruktur terestrial namun membutuhkan waktu yang lama untuk berlangsungnya proses komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit adalah adanya gangguan yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari (Sun Outage) dan yang paling parah terjadi setiap 11 tahun sekali.
Isu Utama dalam Komunikasi Data
Isu utama dalam komunikasi data melalui sebuah jaringan baik melalui infrastruktur teresterial ataupun melalui satelit antara lain adalah:
1. Keterbatasan bandwith, dapat diatasi dengan penambahan bandwith.
2. Memiliki Round Trip Time (RTT) yang terlalu besar, dioptimalkan dengan adanya TCP Optimizer untuk mengurangi RTT.
3. Adanya delay propagasi untuk akses via satelit, membangun infrastruktur terestrial jika mungkin.
Analisis dan Perancangan Sistem
1. Survei Sistem
2. Analisis terstruktur
3. Identifikasi Masalah
4. Presentasi Awal
5. Desain Konseptual
6. Desain Fisik
7. Desain detail input/output
8. Pembuatan Buku Manual
Pengembangan Sistem Informasi

4. Dengan adanya sistem baru diharapkan terjadi peningkatan dalam
hal :
1. Kinerja, yang dapat diukur dari throughput dan respon time.
Throughput : jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan pada suatu saat
tertentu
Respon time : Rata-rata waktu tertunda di antara dua transaksi.
2. Kualitas informasi yang disajikan
3. Keuntungan (penurunan biaya). Berhubungan dengan jumlah
sumber daya yang digunakan
4. Kontrol (pengendalian)
5. Efisiensi
6. Pelayanan
5. Prinsip Pengembangan Sistem
Prinsip-prinsip pengembangan sistem, adalah :
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
Maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini :
- Semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan
- Investasi yang terbaik harus bernilai
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses
pengembangan sistem
5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut
6. Jangan takut membatalkan proyek
7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem

6. Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Bila dalam operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul
permasalahan-permasalahan yang tidak dapat diatasi dalam tahap
pemeliharaan sistem, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk
mengatasinya dan proses ini kembali ke proses yang pertama. Siklus ini
disebut dengan Siklus Hidup suatu Sistem.
Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai
serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem
informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi.

4. Penutup

Untuk melengkapi nilai semester ganjil ini, penulis berusaha mengenbangkan pembahasan dalam Bab ini semaksimal mungkin agar penulis mengharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca dan kiranya dapat memberi sumbangan untuk kemajuan ilmu pengetahuan di bidang ini.Penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang sangat membangun untuk menyempurnakan di penulisan beriktunya.

5. Referensi

http://mugi.or.id/blogs/oke/archive/2008/12/16/keamanan-sistem-informasi-apa-dan-bagaimana.aspx

rms46.vlsm.org/2/130.PDF

http://www.docstoc.com/docs/13542645/Keamanan-Sistem-Informasi

ymukhlis.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../Pengelolaan+SI.pdf

untoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../AK06020402.pdf

wsilfi.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../Pengembangan+Sistem+1+2.pdf

http://www.docstoc.com/docs/25583131/METODOLOGI-PENGEMBANGAN-SISTEM-INFORMASI

http://rogonyowosukmo.wordpress.com/2010/03/18/pengembangan-sistem-informasi-akuntansi/

http://widyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5568/Modul_ke_11_sim_ptik.doc

http://www.google.co.id/tanya/thread?tid=0d9a76e6994f909e

http://www.journalonlines.info/